Salju kembali menjelma
Setelah luruh berlalu pergi,
Tersaksi kita di musim yang lepas,
Daun-daun hijau kegemilangan,
Berganti reput dedaun kehinaan,
Yang akhirnya sayup berguguran,
Dipijak rakus sang durjana......
Salju kembali menjelma,
Terasa dingin badan membeku,
Hangat hati siapa yang tahu,
Apa tidaknya melihat si balu,
Mudah amat diperkosa soldadu,
Bangkit melawan tiada siapa yang mahu,
Hanya termangu walau jumlah berjuta-ribu,
Salju terus berlalu,
Orang melihat permaidani salju,
Putih terbentang sepanjang jalan,
Aku melihat tumbuhnya benih-benih,
Dari tanah Quran Sunnah,
Terbaja dengan sirah Rasulullah.
Salju terus berlalu,
Tidak kelihatan benih-benih tumbuh,
Timbulnya pastinya mengundang padah,
Akarnya perlu cukup matang dan teguh,
Kelak berseri bunga muslimah,
Manis muslimin sebagai buah,
Tanda kukuh pembinaannya.
Salju kini berlalu,
Benih ini pohon pengukuh,
Pengukuh anak –anak tangga harapan,
Fardi Al-Muslim,
Baitul Muslim,
Mujtama’ Muslim,
Daulah Islamiah,
Khilafah Islamiah,
Seterusnya menjulang kalimah
Laa ilaha illallah,
Salju kini berlalu,
Moga besarnya pohon ini nanti,
Rendang ia meneduh harapan,
Menyebar benih-benih kesedaran,
Agar pembinaan terus berjalan,
Andai gugurku sampai giliran,
Di sana nanti ku harap pertemuan.
source:dakwah.info
Saat Kematian
8 years ago
No comments:
Post a Comment